Apa Itu E-Commerce ?
E-Commerce dapat diartikan secara umum sebagai proses transaksi jual beli secara elektronik dengan menggunakan media Internet sebagai penghubungnya. Selain itu, dapat juga diartikan sebagai proses bisnis yang melibatkan teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dari jarak jauh secara realtime.
Sebagai contoh yang menganut sistem E-Commerce adalah Tokopedia, Bukalapak, OLX, Blibli dan lain-lain.
Perkembangan E-Commerce di Indonesia
Pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia telah mendorong meningkatnya konektivitas internet dan juga dalam penggunaan perangkat mobile seperti smartphone. Hal tersebut mendorong prilaku konsumsi menggunakan internet pada masyarakat dan juga Indonesia dikenal sebagai pengguna internet terbesar di dunia.
Mengacu dari data yang dirilis oleh lembaga statista, valuasi penjuala ritel pada E-Commerce Indonesia di tahun 2016 mencapai 5.65 Milyar USD atau meningkat sebesar 23% dari tahun sebelumnya yaitu 2015 hanya sebesar 4.61 Milyar USD.
gambar : validnews.co |
Menurut sebuah lembaga konsultan E-Commerce global yaitu FPS, Negara Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar E-Commerce dengan pertumbuhan dan perkembangan tercepat di kawasan Asia Pasifik pada tahun-tahun mendatang.
Keamanan Pada E-Commerce
Keamanan merupakan sebuah isu pada dunia internet dan menjadi salah satu komponen atau layanan terpenting yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu bisnis E-Commerce. Untuk menjamin hal tersebut, diperlukan adanya pemahaman dalam bidang terkait yang diperoleh dari rangkaian suatu penelitian. Guna menghindari suatu tindakan criminal dan penyalahgunaan.
Beberapa keamanan yang harus ada di suatu E-Commerce diantaranya :
- Teknologi Kriptografi
- One Time Password (OTP)
- Konsultan Keamanan
Jenis-Jenis Transaksi pada E-Commerce
Seiring pesatnya perkembangan E-Commerce di Indonesia maka dari itu pemerintah Indonesia pada tahun 2016 menerbitkan paket kebijakan ekonomi XIV, guna untuk membuat peta jalan untuk sistem perdagangan nasional yang berbasiskan elektronik (Road Map eCommerce) berdasarkan kategorinya, yaitu sebagai gambar berikut.
gambar : validnews.co |
- B2B E-Commerce
- B2C E-Commerce
- C2C E-Commerce
Perbedaan E-Commerce dengan Perdagangan Konvensional
gambar : happenesia.com |
Kelebihan dan Kekurangan pada E-Commerce
Kelebihan E-Commerce
Terdapat tiga aspek kelebihannya, yaitu :
- Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/International
- Mengurangi biaya pembuatan, pendistribusian, pengambilan dan pengelolaan
- Meningkatkan Brand perusahaan
- Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam
- Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman
- Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu dengan lainnya
- Dapat melakukan review komentar terkait produk
- Dapat memberikan informasi lebih cepat
- Tidak perlunya perjalanan dalam kegiatan jual beli
- Dapat mengurangi biaya produk, sehingga harga seharusnya dapat lebih terjangkau.
Kekurangan E-Commerce
Terdapat dua aspek kekurangan pada E-Commerce, yaitu :
- Jika emplementasi buruk maka dapat terjadi kelemahan keamanan, keandalan dan standar sistem yang ada
- Perubahan/perkembangan industri perangkat lunak sangatlah cepat
- Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka dapat terjadi kegagalan TI
- Kesulitan dalam integrasi sistem
- Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem
- Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah sistem E-Commerce
- Tingkat kepercayaan pelanggan yang kurang terhadap situs E-Commerce
- Sulitnya untuk memastikan keamana dan privasi dalam setiap transaksi secara online
- Kurangnya perasaan dalam kegiatan jual beli
- Aplikasi ini terus berkembang dengan sangat cepat
- Masih belum murah dan amannya akses Internet pada suatu negara tertentu.
Kesimpulan
Keberadaan E-Commerce berperan penting dalam mengubah pola konsumsi masyarakat terutama di Indonesia, seiring berkembangnya teknologi, E-Commerce menjadi potensi besar dalam dunia bisnis ekonomi.
Melakukan transaksi pada suatu E-Commerce pun tidak begitu sulit, namun mempermudah para konsumennya. Banyak UKM ataupun pelaku usaha kecil yang masuk dan berdagang ke dalam perusahaan E-Commerce guna medapatkan konsumen dan benefit yang lebih besar.
Perbedaan yang paling mendasar diantara E-Commerce dan perdagangan konvensional ialah terletak pada sistem pemasaran produknya, yang dimana pada E-Commerce produk ditawarkan secara 24 jam tanpa adanya toko tutup atau sampai stok barang habis karena adanya penghubung internet yang tanpa batas. Namun di perdagangan konvensional yaitu toko tidak dapat buka selama 24 jam dan tidak dapat memenuhi kebutuhan para konsumen yang datang pada waktu tertyentu secara maksimal.
Saran
Dengan adanya E-Commerce ini disarankan agar dalam segi keamanan dan pelayanan dapat ditingkatkan kembali, serta bisa mengubah pola pikir masyarakat konvensional akan ketakutannya belanja secara Online.
Ditambahkannya berbagai fitur yang lebih memudahkan konsumen, serta dimudahkannya konsumen untuk klaim suatu kerusakan pada barang yang diterimanya.
Referensi :
http://www.unpas.ac.id/apa-itu-e-commerce/
http://validnews.co/Perkembangan-E-commerce-di-Indonesia--2--GOrYt
http://validnews.co/Perkembangan-E-commerce-di-Indonesia--1--YXAiJ
http://www.mademarianda.com/2015/06/perbedaan-e-commerce-dan-retai.html
https://www.quora.com/What-are-B2B-B2C-C2B-and-C2C
http://www.nurulfikri.ac.id/index.php/id/artikel/item/667-kelebihan-dan-kekurangan-e-commerce