Waspada Virus Komputer Ransomware Petya, Penerus WannaCry

6/29/2017

Ransomware PETYA


Pasti semua ingat akan kejadian serangan cyber virus Ransomware WannaCry yang menghebohkan dunia termasuk Indonesia pada bulan Mei lalu, serangan WannaCry tersebut terlihat mengerikan karena tidak hanya menyandera data korban dengan mengenkripsinya juga menodong sang korban untuk memberi tebusan uang dalam bentuk bitcoin agar data-datanya dapat terselamatkan. 

Namun serangan WannaCry tersebut mungkin kini tidak begitu terlalu mengerikan pasalnya baru-baru ini terdapat serangan cyber yang begitu ganas dan lebih mengerikan dari Wannacry serta masih dalam ruang lingkup Ransomware. Virus ini bernama Golden Eye atau mungkin sering kita dengar dengan nama Petya dan NotPetya yang masih sejenis Ransomware.




Bagaimana Ransomware Petya Bekerja ?

Sama seperti WannaCry, virus ini bekerja dengan alat hacking badan keamanan nasional ( NSA ) Amerika Serikat ( AS ) yang di kenal sebagai EternalBlue. Jika Ransomware WannaCry mengenkripsi data-data korbannya berbeda halnya dengan Petya, Petya melakukan serangan yang lebih ganas dengan melumpuhkan sistem operasi komputer korban . Sehingga komputer korban yang terinfeksi serangan ini tidak dapat dinyalakan kembali atau booting kembali. Bahkan tidak hanya itu, pelaku serangan tersebutpun meminta sejumlah tebusan uang yang tidak sedikit. Serangan ini menginfeksi sejumlah pengguna sistem operasi Windows, dari yang usang hingga yang uptodate.


Negara Mana Saja Yang Telah Terserang ?


Saat ini serangan Ransomware Petya sedang terjadi dalam skala global, negara yang telah terserang diantaranya Rusia, Inggris, Spanyol, Ukraina, Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya. Tidak menutup kemungkinan negara Indonesia pun dapat terserang, ini menjadi PR ( Baca : Pekerjaan Rumah ) penting bagi pemerintah kita untuk mengantisipasinya. 

Ancaman serangan ini tentu sangat serius, terutama serangan ini notabennya dituju pada instansi-instansi dan pelayanan publik seperti mesin ATM, Mini Market, Sistem Penerbangan bandara, perusahaan, Sistem Komputer Kapal Selam dan lain-lain.



Siapa Dalang Di Balik Serangan Ini ?


Belum jelas siapa yang bertanggung jawab di balik ini semua, namun nampaknya itu adalah seseorang yang menginginkan malware tersebut untuk menyamar sebagai uang tebusan, padahal sebenarnya hanya merusak, terutama kepada pemerintah Ukraina. Peneliti keamanan Nicholas Weaver mengatakan kepada blog keamanan Krebs tentang Keamanan bahwa 'Petya' adalah "serangan yang disengaja, berbahaya, merusak atau mungkin sebuah tes yang disamarkan sebagai uang tebusan". Peneliti keamanan Pseudonim Grugq mencatat bahwa Petya sebenarnya "adalah perusahaan kriminal yang menghasilkan uang," namun versi baru "pasti tidak dirancang untuk menghasilkan uang.


Apa Yang Harus Dilakukan ?


Masalahnya dengan Petya saat ini peneliti belum memiliki solusi. Juga belum ada cara untuk menghentikan serangan dari penyebaran, mengingat hal itu mengeksploitasi kerentanan dalam jaringan.

Bagi pengguna, yang terbaik adalah menyimpan back up semua datanya. Sebaiknya data ini tidak boleh disimpan dalam keadaan online, dan harus dienkripsi. Pengguna juga tidak boleh membuka sembarang tautan email dari tanda yang mencurigakan atau membuka tautan yang meminta akses ke informasi pribadi.

Menurut himbauan Kementerian Komunikasi dan Informatika ( KOMINFO ), agar kita tetap tenang dan ikuti beberapa langkah-langkah antisipasi yang telah diumumkan KOMINFO terutama kepada Perusahaan.

Langkah-langkah antisipasi menurut KOMINFO dari situs resminya, di antaranya :



Himbauan Kominfo


Himbauan Kominfo

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Telah Terinfeksi ?

Mungkin ini sedikit cara yang sekiranya bisa kamu lakukan jika komputer milikmu terserang virus Ransomware Petya, seperti apa yang akun twitter @hackerfantastic posting baru-baru ini.

Semoga serangan ini tidak sampai ke Indonesia mengingat sangat rentannya sistem keamanan Cyber kita dikarenakan menjamurnya berbagai sistem operasi bajakan yang banyak di pakai oleh masyarakat umum terutama sistem operasi Windows. Untuk saat ini mungkin alternatif pengamanan data yang baik adalah memindahkannya ke sistem operasi lain yang memang lumayan aman seperti Linux ataupun MacOS.


Penulis : Jurnalis Combro Developer
Referensi : Media KOMINFO & THE GUARDIAN

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Tambahkan komentar Anda

No comments

Silahkan berkomentar disini, gunakanlah dengan bijak.
Hindari komentar yang mengandung SARA, terimakasih telah berkunjung.